Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI, Erick Thohir berpeluang menjadi calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Pasangan Prabowo-Erick disebut bisa menjadi opsi bagi koalisi besar partai pro pemerintah di 2024.
Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan, peluang Erick itu terbuka apabila bisa mengambil momentum untuk memperbaiki sepakbola Indonesia. Erick akan mendapatkan dorongan elektabilitas dari dukungan penikmat bola Indonesia.
Baca Juga
"Erick sebagai ketua umum PSSI punya momentum, punya kesempatan memperbaiki PSSI memperbaiki sepakbola Indonesia dan jangan lupa pendukung atau supporter sepak bola itu hampir 70 persen dari pemilih dan tiga besar di dunia terbanyak," ujar Ujang kepada wartawan, Selasa (11/4/2023).
Advertisement
"Artinya kalau Erick Thohir bisa bangun PSSI dengan baik yah sampai pendaftaran September 2023 elektabilitas Erick bisa terkerek," sambungnya.
Erick berpotensi menjadi calon wakil presiden karena turut meramaikan survei elektabilitas calon wakil presiden (Cawapres). Peluang sebagai calon presiden agak sulit karena menghadapi Prabowo, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Ujang memprediksi, apabila elektabilitas Erick terus naik maka bisa dilirik oleh koalisi besar. Erick bisa mendampingi Prabowo Subianto di Pemilu 2024.
"Kalau ke depan elektabilitas Erick Thohir naik terus sebagai calon wakil presiden ya mungkin saja Erick Thohir dilirik Prabowo di koalisi besar maupun PDIP," ujar Ujang.
Restu Jokowi
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini mengatakan, kesempatan Erick menjadi cawapres Prabowo akan terbuka bila mendapatkan restu Presiden Joko Widodo.
"Erick Thohir punya kesempatan besar menjadi cawapres di koalisi besar asalkan Jokowi mau Jokowi merestui termasuk dengan PDIP mungkin saja seperti itu," jelas Ujang.
Sementara, Erick dinilai sulit bersanding dengan Anies Baswedan di koalisi perubahan. Sebab Erick merupakan orang kepercayaan Jokowi. Sedangkan, Anies berada di garis oposisi.
"Kalau di koalisi perubahan Anies berat karena bagaimanapun ET orang dekatnya Jokowi salah satu yang saat ini menjadi kepercayaan Jokowi juga di kabinet kalau sama Anies sulit dan agak berat ga nyambung konstruksinya beda," jelas Ujang.
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement